Kamis, 01 Agustus 2013

Sekolah Rumah

Apa Itu Sekolah Rumah?
Sekolah rumah adalah salah satu model alternatif belajar selain di sekolah. Pengertian umumnya adalah proses pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau tempat lain, dimana proses belajar mengajar berlangsung dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.
Sekolah Rumah : Sebuah Alternatif
Di luar negeri istilah homeschooling (sekolah rumah) bukanlah hal baru. Istilah ini merujuk pada aktifitas pembelajaran anak yang dilakukan di rumah oleh orang tua atau orang dewasa lain di rumah. Bukan sekedar belajar, tapi belajar yang terstruktur sistematis dan mengacu kepada sebuah metode serta kurikulum standar.
Ada beberapa alasan yang menyebabkan orang tua memilih sistem ini sebagai pola pembelajaran anak. Pertama, orang tua sering berpindah tempat karena profesinya. Sekolah rumah membuat keluarga tidak terpisah dan anak punya banyak waktu bersama orang tuanya.
Kedua, ada keluarga yang merasa bahwa anaknya membutuhkan lebih dari sekedar akademis. Anak butuh pengalaman belajar yang sesuai  dengan minat anak dan juga tantangan. Sistem belajar di rumah memberikan lingkungan belajar dengan perbandingan guru dan murid yang ideal. Orang tua dan anaklah yang menentukan mau belajar apa, kapan dan dimana?
Ketiga,  mempertahankan keimanan dan ritual keagamaan anak. Sistem ini memungkinkan orang tua melatih anak bagaimana mempraktekkan hidup islami sehari-hari.
Keempat,  menghindari dan menjaga dari lingkungan sekolah yang berbahaya seperti dipalak atau dikompas anak nakal, tawaran narkoba, seks bebas atau tindakan kriminal lainnya.
Kelima,  meningkatkan keakraban keluarga di jaman di mana anak lebih banyak dididik oleh pengasuhnya atau orang dewasa lain atau dititipkan di sekolah yang sekaligus melayani penitipan anak. Sistem ini dapat menyambung kehangatan di dalam keluarga karena lebih banyak menghabiskan waktu bersama.
Karena itu, sebelum memutuskan anak pergi ke sekolah atau belajar di rumah, perlu diperhatikan betul kelebihan dan kekurangan kedua metode belajar ini dan pilihlah metode paling cocok yang memungkinkan anak mendapatkan pilihan terbaik.
Taken from Ummi Edisi Spesial 
Metode dalam Sekolah Rumah
Saat pertama kali melakukan pencarian informasi tentang homeschooling enam tahun lalu, saya benar-benar bingung bagaimana memulainya. Awalnya saya mengira metode tradisional itu yang terbaik karena saya punya jadwal dan pelajaran yang jelas setiap harinya. Ternyata setelah sempat mencoba membuat jadwal dan menyusun pelajaran yang akan diberikan, saya akhirnya sadar bahwa homeschooling tuh gak selamanya seperti sekolah, terlebih lagi jika seperti saya yang bekerja penuh waktu dan masih harus memikirkan urusan rumah pula!
Berdasarkan pencarian, ada beberapa metode dalam homeschooling. Ini daftar singkatnya:
  • Charlotte Mason Method:
    Charlotte Mason mengembangkan pendekatan khusus terhadap pendidikan yang lebih fokus pada kurikulum berbasis literatur. 
  • Montessori Method:
    Menurut  Dr. Maria Montessori, “learning is a natural, self-directed process which follows certain fundamental laws of nature”. Rekomendasinya kepada orang tua dan guru adalah  “Follow the Child.”
  • The Eclectic Homeschooler:
    Banyak keluarga yang akhirnya memilih metode ini, karena untuk mengajarkan sebuah materi kita bisa menggunakan pendekatan yang berbeda-beda tergantung tujuan yang ingin dicapai. Kita bisa mengkombinasikan berbagai metode yang ada sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
  • Traditional or School-at-Home Method:
    Metode tradisional lebih mirip memindahkan sekolah ke rumah, karena kita harus menyusun kurikulum, harus ada system penilaian dan pencatatan kegiatan belajar, serta adanya jadwal yang jelas.
  • Unschooling or Natural Learning Method:
    Kalau metode ini kebalikannya dari metode tradisional, tergantung keinginan anak Untuk informasi lebih lanjut kunjungi situs ini.
  • Unit Studies Approach:
    Metode ini menggabungkan semua mata pelajaran ke dalam satu tema atau topic. Ehm, kalau pernah dengar istilah spider web, nah ini lah metodenya. Jadi untuk satu tema dinosaurus misalnya, kita bisa mengajarkan sejarah, IPA, matematika, melukis, dll.
  • Waldorf Method:
    Dikembangkan oleh Rudolf Steiner, metode ini menekankan seni dan kerajinan tangan, musik dan gerakan. Anak belajar membaca dan menulis dengan membuat buku sendiri. Kalau pernah dengar istilah Notebooking atau lapbooking, nah ini dasarnya.  Kunjungi situs ini, jika ingin mengetahui metode Waldorf lebih lengkap.
Untuk informasi yang lebih lengkap, silahkan kunjungi  situs ini
FAQ
Bagaimana dengan Kurikulum ?
Tentang kurikulum, memang di Indonesia cuma ada kurikulum tunggal (www.puskur.net). Itulah asyiknya homeschooling, kita bisa meracik sendiri kurikulum untuk anak kita sesuai dengan kebutuhan mereka. Ambil saja kurikulum luar yang bebas, lalu padu padankan sesuai kondisi anak-anak kita.
Bagaimana dengan ijazah untuk anak?
Untuk mendapat ijazah negara setara SD, SMP atau SMA, maka bisa menggunakan alternatif Ikut Program Paket.
Caranya kita bisa konsultasi Ke Kantor DIKNAS setempat, bagian subdinas Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
dan biasanya akan diarahkan untuk mengikuti unit penyelenggara program kegiatan belajar Masyarakat (PKBM) yang ada disekitar wilayah kita tinggal.
By the way,
Paket A (setara SD) bisa melanjutkan ke SLTP formal,
Paket B (setara SMP) bisa melanjutkan ke SLTA formal,
Paket C (setara SMA) bisa melanjutkan ke Universitas Negeri maupun swasta (Eksak maupun Sosial). Dijamin Undang-undang negara………

Catatan untuk para keluarga yang memutuskan HS :
  1. Sebisa mungkin segera melapor ke Diknas masing-masing untuk pendataan, terutama HSer yang sudah memasuki usia sekolah. Sepertinya Diknas tiap kota akan beda kebijakannya, jadi aktiflah mencari info.
  2. Mungkin akan berbeda tiap wilayah, tetapi belajar dari pengalaman
    teman-teman di Malang, Diknas tidak mau mengurusi HSer orang per orang/keluarga per keluarga, jadi sebaiknya segera dibentuk Asahpena Wilayah sebagai wadah, berapapun anggotanya. Selanjutnya Diknas hanya bersedia menerima laporan dari wadah Asahpena ini, bukan perorangan.
  3. Belajar dari Malang, Diknas kota/kab TIDAK PEDULI apa yang terjadi di Diknas pusat (kesepakatan Asahpena-Diknas, dll) dan untuk di wilayahnya diberlakukan ketentuan sesuai prosedur yang berlaku di daerah.
Kalau anak bosan, bisakah mereka pindah/masuk kembali ke sekolah formal?
Sekarang banyak terdapat komunitas - tempat berkumpulnya keluarga Homeschooling. Bergabung dengan komunitas mempunyai keuntungan tersendiri. Selain adanya tempat untuk berkonsultasi, komunitas merupakan pendukung utama dalam pelaksanaan kegiatan Homeschooling keluarga. Contohnya komunitas Kerlip di daerah Tanjung Barat, mereka mempunyai sekolah mitra. Dengan adanya sekolah mitra kerlip seperti SD Hikmah Teladan, SD Tumbuh Kembang Al Amanah, SD Plus Marhas, SDIT Mutiara Hati, SMP Plus Al Amanah, SMA Plus PGRI Cibinong, anak-anak dapat melanjutkan atau pindah sekolah setiap diperlukan. Jadi tidak perlu khawatir kan?
Adakah persyaratan khusus bagi anak homeschooler untuk ikut ujian kesetaraan?
Persyaratan peserta ujian nasional pendidikan kesetaraan bagi peserta didik yang belajar secara mandiri yang pindah jalur dari pendidikan formal ke pendidikan nonformal adalah:
  1. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan mulai semester I tahun pertama hingga semester I tahunterakhir pada satuan pendidikan formal yang setara
  2. memiliki ijazah dari satuan pendidikan setingkat lebih rendah kecuali untuk mengikuti ujian nasional pendidikan kesetaraan Paket A
Persyaratan peserta ujian nasional pendidikan kesetaraan bagi pesertadidik yang belajar secara mandiri adalah:
  1. memiliki laporan hasil belajar berupa portofolio, transkrip, rapot, sertifikat, surat penghargaan, surat keterangan tentang keikutsertaan dalam pelatihan, pagelaran, pameran, lomba, olimpiade, dan kegiatan unjuk prestasi lainnya, atau
  2. hasil tes kelayakan untuk mengikuti ujian nasional
http://belajardirumah.webs.com/menggagassekolahrumah.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar