Jumat, 02 Agustus 2013

Bagaimana Bayi Belajar Bahasa


RESUME “EINSTEIN NEVER USED FLASH CARD”
Bab 4 Bahasa: Kekuatan Ocehan
Bayi lahir dengan perangkat akuisisi “bahasa”, sebuah organ metafora yang bertanggung jawab untuk belajar bahasa. Penelitian menunjukkan bahwa pada usia 5 bulan, bayi sudah secara khusus menggunakan sisi kiri otak mereka untuk suara bahasa dan sisi kanan untuk mengekspresikan emosi. Bayi sudah menggunakan sisi otak kanan untuk mulut mereka agar mengoceh, padahal mengoceh merupakan bahasa fungsi yang dikontrol oleh belahan otak kiri – hal itu sudah dilakukan bahkan pada usia 5 bulan.
Bagaimana Bayi Belajar Bicara
Perkembangan bahasa dimulai jauh sebelum ulang tahun pertama bayi. Bahkan, dimulai di dalam rahim.
Menemukan cara bagaimana membangun bahasa: Kalimat
Bahwa anak usia 4 bulan bisa membedakan antara dua kalimat. Pada usia sangat dini, bayi sudah lebih suka mendengarkan sampel suara yang lebih alami. Dengan gerakan kepala sederhana beralih ke berbagai sisi, hal itu menunjukkan kepada kita bahwa mereka menemukan cara untuk memisahkan pidato yang terus menerus dan tak pernah berakhir menjadi “potongan-potongan”.
Menemukan cara bagaimana membangun Bahasa: Kata itu Adalah Nama Saya
Sebelum bayi anda dapat berbicara dengan baik, ia berusaha keras untuk menemukan pola dalam aliran bahasa. Pada awalnya, bayi memerlukan kata akrab untuk melayani sebagai “patokan-jangkar atau anchor” untuk membantu mereka mengingat kata-kata yang mereka dengar.
Menatap dan Menunjuk: Berkomunikasi tanpa Bahasa
Setelah menatap ke sebuah obyek yang menarik atau adegan yang mendahului kemampuan bayi untuk memeriksa bagaimanakah tatapan mereka ketika mengikuti suatu benda. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lebih baik dalam mengikuti tatapan mata orangtua pada usia 6 bulan memiliki kosakata yang lebih banyak pada usia 18 dan 24 bulan.
Manfaat mengoceh
Bayi adalah komunikator yang baik, dan seperti yang kita tahu, mereka lebih mendalami repertoar daripada hanya gerakan seperti menunjuk. Dari bulan-bulan pertama kehidupan, kita mendengar bayi berbisik, menangis, dan tertawa. Pada akhir tahun pertama, anak-anak tampaknya mengoceh pergi.
Orkestra Bahasa
Bayi tidak benar-benar mengerti apa arti kata, mereka baru dapat menemukan artinya paling tidak sampai kuartal terakhir tahun 1. Sampai saat itu, mereka fokus pada pola suara dalam bahasa mereka.
Tahun 2: Bekerja di Bagian Arti Orkestra Bahasa
Para peneliti umumnya bertahan pada tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum mereka beranggapan bahwa anak mengucapkan sebuah kata. Pertama, untuk memenuhi syarat sebagai sebuah kata, maka kata harus memiliki makna sama setiap kali digunakan. Kedua, untuk menjadi kata yang nyata, bayi harus menggunakannya dengan tujuan berkomunikasi. Ketiga, sesungguhnya kata memungkinkan bayi untuk menunjukkan mana kata foto ayah serta ayah yang nyata.
Penandaan sebagai pemicu kata?
Mempelajari tanda-tanda sedikit lebih mudah dari pada belajar kata-kata. Membina komunikasi dapat membantu pertumbuhan bahasa anak.
Makna lebih dalam kalimat : Bagian gramatikal dari orkestra bahasa
Anak-anak mencari pola. Mereka belum memiliki kapasitas untuk menggunakan kalimat, namun mereka didorong dengan kebutuhan untuk berkomunikasi. Mereka menganalisis pembicaraan yang didengar, menarik kesimpulan, mana kata utama yang menjadi inti, kemudian menggunakannya secara efektif, juga sebagian besar dalam urutan yang benar. Mereka berbekal kemampuan analitik dan pengurutan.
Usia 3 dan 4 Tahun: memahami kalimat
Fakta bahwa anak-anak memiliki kemampuan sendiri membantu kita untuk menghilangkan mitos prasangka terhadap seseorang yang kita ajak belajar tentang bahasa. Anak-anak mengambil bahasa mereka, mendengar dan mengambil kesimpulan tanpa bantuan. Anak-anak mampu memahami banyak bahasa di luar dirinya.
Tahun 4: Anak-anak berproses pragmatis pada sebagian orkestra bahasa
Anak-anak pada 3 atau 4 tahun mengalihkan perhatian mereka pada cara berbahasa untuk digunakan dalam situasi sosial. “Pragmatis” ketika: Membedakan kapan dan bagaimana mengatakan sesuatu, membedakan dengan siapa Anda berbicara. Anak memakai pola pencarian, anak-anak mengamati sekitar dan kita untuk mengetahui bagaimana menggunakan bahasa masing-masing.
wadah dan tipe suara, sunyi senyap : tidak semua anak sama
Jika perkembangan bahasa anak-anak tidak menunjukkan variasi kemajuan, kapan kita harus merasa khawatir? Beberapa penanda kuncinya adalah jika seorang anak tidak memiliki kata-kata sama sekali yang mau diucapkan hingga usia 24 bulan dan masih belum bisa menyusun dua kata dalam kalimat pada usia 2 ½ tahun, perlu diperiksa apakah ada masalah. Juga, jika seorang anak tampak menjauh dan menghindari pandangan mata anda ketika anda ajak berbicara, perlu menjadikan periksa. Jika terlihat ada permasalahan dalam hal ini maka intervensi dari ahli perlu dilakukan.
Peran orang tua sebagai partner belajar berbahasa
Semakin banyak peluang kita untuk berbicara dengan anak-anak, semakin banyak data yang mereka analisis, dan menjadi pondasi yang baik untuk kemampuan berbahasa anak.
Membangun dan menjaga percakapan
Orang tua mendorong percakapan lebih jauh, mengajukan pertanyaan lebih lanjut, dan membangun percakapan dengan bahasa yang lebih banyak. Orangtua seharusnya membangun dan menggunakan minat anak sebagai pondasi dasar untuk membangun percakapan, percakapan merangsang pertumbuhan bahasa. Perlu digaris bawahi bahwa banyak informasi penting yang tersampaikan dengan bahasa bila orang tua dapat melakukan percakapan dengan benar untuk membangun kemampuan berbahasa anak sekaligus kemampuan berpikirnya.
berbicaralah dengan anak anda sesering mungkin
Berbicara dengan anak adalah kunci untuk mengajak anak belajar kosakata yang luas dan lebih banyak. Bercakap dengan anak bukan hanya sekedar memberikan kontribusi perkembangan berbahasa, namun juga memperluas pengetahuannya tentang dunianya dan kesanggupannya untuk terlibat dialog dengan orang lain.
Menyediakan lingkungan yang merangsang perkembangan bahasa
Penelitian menunjukkan bahwa saat guru dan pengasuh lebih banyak berbicara dengan anak-anak serta mengajukan banyak pertanyaan, hal ini menciptakan lingkungan yang merangsang perkembangan berbahasa bagi anak-anak yang menjadi asuhannya. Fakta menunjukkan bahwa merangsang kemampuan berbahasa adalah salah satu alat prediktor terbaik kemudian selanjutnya adalah kosakata, membaca dan kemampuan matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar